Partisipasi Yang Indah


Anak-anak juga seperti orang dewasa, bisa bingung salah paham ingin mencoba hal baru dan lain sebaginya dan butuh mendapat bantuan untuk membuat keputusan. Suasana atau keadaan lingkungan dimana kita berada sering menuntun kita untuk mengambil keputusan yang dipilih sebagai yang terbaik. Terlepas dari adanya pertentangan atau tidak, karena kita sadar bahwa perbedaan pendapat dan cara pandang yang  sangat bermacam-macam dalam melihat situasi, biasanya berhubungan dengan situasi eksternal tubuh kita juga internal diri kita. Berani memutuskan hal kecil untuk bisa terus bergerak maju atau melangkah demi kebaikan perlu dipandang dengan kacamata yang positif.

Lingkungan eksternal  memberi pengaruh baik langsung atau pun tidak. Saat menulis ini seorang Ibu sedang menelepon saat sedang anaknya ingin menjawab dengan imaginasinya dan Sang Ibu memastikan bahwa diijinkan untuk menjawab demikian. Panggilan telepon memang menghentikan kalimat dan paragraf saya namun tidak merugikan, justru memperkaya fakta tentang lingkungan yang terkoneksi oleh jaringan tanpa batas, dan anak-anak sangat menangkp sinyal itu. Miliaran contoh sedang mengalir disekitar kita yang secara langsung dan sublimal saling bersentuhan dan menuntut kita mendewasakan cara dalam bersikap.

Internal diri adalah diri kita yang sekarang dalam keadaan senang, keadaan gelisah, keadaan lelah atau berstamina. Semuanya akan membungkus wawasan diri yang akan dituangkan dalam macam kerja, tampilan, dan kualitas tutur kata kita. Lihatlah anak yang barusan memberanikan diri untuk hal yang sangat baik baginya. Kita perlu berefleksi diri apabila hal-hal baik atau positif seperti itu masih sering kita bendung atau halanga-halangi.



Kacamata positif, demikian orang-orang sering menggunakan istilah. Yang baik-baik selalu dipilih yang buruk-buruk jangan diingat-ingat. Ini bukan berlebihan, tetapi petuah para orang tua kita yang tetap harus kita wariskan kepada generasi muda. Cara positif membantu kita agar tetap sehat.

Kacamata positif juga menjadi salah satu kekayaan individual anak-anak kita yang harus ditumbuhkembangkan juga  dirawat seperti iman untuk bertahan dan memberi arti hidup. Sisi lain kehati-hatian menggunakan cara positif apabila hingga terjadi keanehan hingga orang berkomentar terlalu percaya diri alias sudah tidak mau mendengar orang lain berpendapat lagi. Hal ini belum layak bernama cara berpikir yang positif, semoga anda setuju.

Selingan yang menjadi kebiasaan baik, pada pandemi covid-19 saat ini dapat menjadi selingan kegiatan yang sangat positif untuk kesehatan kita.Sambil berjemur dapat merasakan kegiatan kecil yang menyenangkan juga mensyukuri Rahmat Tuhan yang melimpah untuk kita, yaitu cahayanya yang boleh untuk siapa saja yang membutuhkan, dengan tetap menyesuaikan dengan keadaan masing-masing kita berada. Saya sering salut kepada para ibu-ibu dalam menggerakkan anak-anaknya agar tetap maju, memotivasi dengan aneka cara dan rangsangan bergerak bagi buah hatinya.

Menutup tulisan sebagai salah satu selingan menjawab beberapa pertanyaan yang baru saja masuk dari para orang tua dan anak-anak, harapannya semoga kita dapat memberi yang terbaik untuk anak-anak serta membimbingnya punya kemampuan untuk terus maju serta memilih cara terbaik baginya dari yang paling simple hingga yang menantang bagi mereka.



Sendiri dan bersama serta meilibatkan keluarga atau teman terdekat tetap baik. Namun untuk kondisi pandemi seperti saat ini sebaiknya meminta pendapat yang ahli (ingat social distance). Partisipasi yang saya ikuti sebatas pada grafik-grafik partisipasi belajar dari rumah yang meningkat pada dua hingga tiga minggu terakhir. Selamat menikmati hari yang indah.

No comments: